1. Pelajari dengan seksama apa yang akan diiklankan. Apakah sebuah produk, jasa atau pengumuman? Ingat ya, pelajari! Dengarkan, lihat dan baca iklan-iklan sebelumnya. Sering terjadi pembuat iklan tidak mengerti tentang produk/jasa yang akan dibuatkan iklannya. Celaka 12. Selain memelajari produknya, pelajari juga produk/jasa pesaingnya. Dengarkan, tonton dan baca juga iklan-iklan para pesaing tersebut. Analisis semua hasil pengamatan tersebuut.
2. Pelajari dengan seksama apa tujuan iklan tersebut. Apakah perkenalan, pencitraan, memelihara produk atau menjual?
3. Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang). Di biro iklan, brainstorming ide dilakukan oleh beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari beberapa orang. Mereka mengadu idenya dan berdebat, saling memertahankan ide. Di radio mungkin tidak bisa seperti itu karena keterbatasan sumber daya manusia. Tapi, brainstorming bisa dilakukan secara informal antara program director, tim sales dan produser iklannya. Jangan pernah menyerahkan pembuatan iklan ini kepada satu orang saja tanpa brainstorming.
4. Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2. Semakin banyak kepala pasti jumlah idenya semakin banyak juga.
5. Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4. Ingat patokan-patokan menulis naskah radio, yang berbeda dengan menulis naskah media lainnya.. Kalau belum tahu patokan-patokan menulis naskah radio, baca kembali. Menulis untuk radio artinya menulis untuk telinga bukan untuk mata. Telinga punya banyak keterbatasan dalam menangkap pesan. Apalagi jika harus mengingat sesuatu, telinga jauh berada di bawah kemampuan mata. Banyak sekali pelaku radio yang mengabaikan hal semacam ini. Misalnya dalam penulisan dan penyebutan nomor telpon. Sering hanya disebut sekali saja secara cepat. Lebih parah lagi karena nomor telpon yang disebut terburu-buru itu tidak hanya satu, kadang 2 atau 3 nomor telpon. Alamaaaak!
6. Lengkapi dengan sound effect dan musik yang pas. Ingat, setiap musik memiliki hak cipta sehingga harus hati-hati dalam penggunaannya. Kalau punya alat dan kemampuan, buatlah musik kreasi sendiri. Sudah banyak software tentang musik. Atau rekam saja piano/organ atau gitar di studio Anda.
7. Pilih narator dan voice over yang tepat. Sering terdengar iklan di radio buatan radio itu sendiri, berisi suara yang kurang pas. Mungkin karena punggawanya terbatas. Seharusnya itu bukan hambatan. Stok suara – kalau mau berusaha sedikit – pasti tidak akan pernah kekurangan.
8. Berkreasilah… Iklan yang berhasil adalah yang bisa menghibur, memorable dan menggugah.
